Pembunuh Pria dalam Karung di Tangerang Terancam 15 Tahun Penjara

Jakarta – Polisi menangkap pria berinisial Nana alias Ragil (23) yang diduga membunuh pria bernama Al-Bashar (32), yang jasadnya dibungkus karung dalam got di Batu Ceper, Tangerang. Pelaku saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan tersangka dijerat dengan pasal berlapis. Atas kasus tersebut, tersangka dijerat Pasal 338 tentang Pembunuhan dan/atau Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

“Dengan hukuman penjara paling lama 15 tahun,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Jumat (25/4/2025).

Polisi sebelumnya mengungkapkan detik-detik Ragil menghabisi korban. Yakni dengan disikut hingga terkapar.

Korban juga dikepruk dengan shockbreaker sepeda motor hingga piring. Selain itu, tersangka membenturkan kepala korban ke lantai dan memukul kepalanya secara acak.

Aksi pembunuhan tersebut terjadi pada Minggu (20/4). Pelaku dan korban merupakan rekan kerja di sebuah rumah bordir di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan (Jaksel).

Jasad korban ditemukan dalam kondisi terbungkus karung di Jalan Daan Mogot Km 21, Batuceper, Kota Tangerang, pada Selasa (22/4) pagi. Pelaku kemudian ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Kelurahan Penunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, pada Rabu (23/4) sore.

Ngaku Sakit Hati
Polisi mengungkap motif lain di balik aksi pembunuhan pria bernama Al-Bashar (32) yang jasadnya ditemukan terbungkus karung dalam got di Batuceper, Tangerang. Tersangka mengaku kesal lantaran korban mengacuhkannya saat diajak mengobrol.

“Tersangka membantu korban bekerja dan mengobrol terkait pekerjaan. Namun pada saat melakukan pembicaraan, ngobrol, tersangka merasa tersinggung karena korban merasa acuh atau mengacuhkan obrolan tersangka,” kata Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Jumat (25/4).

Ragil kesal lantaran korban mengacuhkan dirinya saat mengajak ngobrol. Selain itu, Wira mengatakan ada motif lain, yakni desakan ekonomi yang membuat tersangka berniat menghabisi nyawa korban.

“Tersangka merasa kesal atau emosi dan juga karena tersangka dipengaruhi kebutuhan ekonomi, muncul niat dari tersangka untuk memiliki motor milik korban yang di parkir di halaman,” ujarnya.

“Korban ini menurut pengakuan tersangka kalau berkata-kata agak songong. Kedua, korban merasa pintar, jadi seolah-olah tersangka harus diajari,” tuturnya.

https://jasaweb1.web.id

https://natasya.web.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *